JAKARTA, KOMPAS.TV - Kebakaran hebat di Jakarta, terutama daerah padat penduduk, meningkat dalam sepekan terakhir. Bukan hanya kehilangan materi, sejumlah warga pun jadi korban meninggal.
Hal ini menunjukkan pentingnya upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Senin (21/07/2025), kebakaran hebat melanda permukiman warga di Jalan Garuda, Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat.
Api berkobar di tengah permukiman padat penduduk, kemudian merambat ke area pasar.
Api baru bisa dipadamkan 10 jam kemudian, karena lokasi kebakaran berada di gang sempit.
Data Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat mencatat, 70 rumah ludes terbakar serta 300 jiwa mengungsi akibat kebakaran ini. Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting.
Sehari sebelumnya, Minggu (20/07/2025), dua peristiwa kebakaran terjadi di Jakarta salah satunya di Jalan Muara Baru Raya, Penjaringan, Jakarta Utara.
Lima kios dan satu rumah ludes terbakar. Api diduga berasal dari korsleting di salah satu kios. Kebakaran menewaskan seorang warga yang terjebak di salah satu kios.
Kebakaran juga melanda kawasan padat penduduk di Jalan Juraganan Satu, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Sebanyak 55 rumah hangus dilalap api. Kebakaran diduga terjadi karena korsleting.
Sabtu (19/07/2025), kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Jalan Gelatik, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
Ini menjadi salah satu peristiwa paling memilukan karena menelan empat korban jiwa yang seluruhnya anak-anak.
Dugaan sementara, kebakaran disebabkan korsleting di rumah kontrakan yang memicu ledakan sepeda motor.
Kondisi bangunan semi permanen membuat api cepat membesar. Total ada tiga bangunan ludes terbakar dalam kebakaran ini.
Baca Juga Kebakaran Lahan di Kabupaten/Kota Riau Meluas, 582 Titik Panas Terdeteksi | BERUT di https://www.kompas.tv/regional/606558/kebakaran-lahan-di-kabupaten-kota-riau-meluas-582-titik-panas-terdeteksi-berut
#kebakaran #jakarta #damkar
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/606694/kebakaran-hebat-di-jakarta-meningkat-dalam-sepekan-5-orang-tewas-dan-warga-mengungsi-kompas-siang